Core Web Vitals: Pengertian dan Bagaimana Mengoptimalkannya
Pemilik website harus mulai mempelajari apa itu Core Web Vitals.
Core Web Vitals adalah indikator-indikator yang digunakan untuk menilai pengalaman pengunjung terhadap sebuah website.
Hal ini sangat penting, karena Google sudah mulai menerapkannya.
Ya, sebenarnya Core Web Vitals dikenalkan pada tahun 2020 lalu, dan sudah mulai digunakan dua tahun ini.
Dengan mengenali Core Web Vitals, Anda bisa meningkatkan performa website di pencarian sehingga konsisten menempati halaman teratas di mesin pencarian.
Apa itu Core Web Vitals?
1. Pengertian Core Web Vitals
Jadi, apa yang dimaksud dengan Core Web Vitals? Core Web Vitals adalah beberapa metrik yang ditentukan oleh Google, yang digunakan sebagai bagian dari indikator ranking pencarian Google.
Core Web Vitals berdasarkan pengalaman pengunjung saat mengakses sebuah website.
Dengan Core Web Vitals, Anda memiliki 3 hal yang jelas, yang bisa digunakan untuk mengukur efektivitas halaman pada sebuah website, yaitu :
- Kecepatan loading.
- Respons elemen halaman website.
- Stabil tidaknya layout halaman website.
Apabila Anda berhasil mengoptimalkan ketiga hal di atas, maka akan mengurangi presentasi pengunjung yang meninggalkan website hingga 24%.
Baca juga: Belajar SEO Untuk Pemula, Mulai Dari Mana?
2. Indikator Core Web Vitals
Ada tiga indikator Core Web Vitals, yaitu :
- LCP (Largest Contentful Paint)
- FID (First Input Delay)
- CLS (Cumulative Layout Shift)
Penjelasannya bisa Anda simak di bawah ini :
2.1. LCP (Largest Contentful Paint)
LCP adalah waktu yang dibutuhkan elemen terbesar di website untuk dimuat, tidak hanya foto dan video, namun juga teks panjang.
Faktor ini hanya menampilkan elemen dengan ukuran terbesar saja di website, yang biasanya akan dimuat pertama kali saat halaman website diakses.
Apabila elemen ini muncul pertama kali saat website dimuat, maka akan mengesankan bahwa website memiliki kecepatan yang bagus.
Dengan begini, Anda bisa mengoptimalkan elemen-elemen tersebut agar bisa mendapatkan nilai terbaik di LCP.
2.2. FID (First Input Delay)
FID adalah waktu yang dibutuhkan website untuk menanggapi visitor saat pertama kali berinteraksi dengan website, bisa berupa klik dan input (tidak termasuk zoom atau scroll).
Indikator satu ini belum sempurna, karena Google masih menggunakan data lab untuk menentukan penilaian FID.
Padahal, interaksi pengunjung terhadap website terjadi kapan saja, tidak langsung ketika website pertama kali terbuka.
Dengan begini, nilai FID akan tampak buruk jika pengunjung tidak segera melakukan interaksi pertama dengan website.
2.3. CLS (Cumulative Layout Shift)
CLS adalah indikator yang digunakan Google untuk mengukur seberapa sering layout website berubah saat pertama kali dimuat.
Saat website belum dimuat sepenuhnya, maka layout-nya bisa berubah-ubah, terkadang pengunjung salah klik akibat perubahan ini.
Hal ini memang terdengar sepele, namun pastinya menjengkelkan bagi pengunjung.
Nah, nilai CLS website Anda dihitung dari beberapa sering layout website berubah.
3. Cara Memeriksa Nilai/Skor Core Web Vitals
Ada beberapa tool yang bisa Anda gunakan untuk menampilkan nilai Core Web Vitals :
- PageSpeed Insights
- Google Search Console
- Chrome UX Report
- Chrome Web Vitals Extension
Panduan Optimasi Core Web Vitals
1. LCP (Largest Contentful Paint)
Agar nilai LCP baik, kecepatan loading elemen LCP harus tidak kurang dari 2,5 detik, karena di atas 4 detik sudah dianggap buruk.
Anda bisa menggunakan PageSpeed Insights untuk tahu elemen website mana saja yang dianggap LCP.
Setelah Anda mengetahui elemennya, maka bisa langsung mengoptimalkannya agar performa website meningkat.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan :
- Optimasi file berukuran besar, bisa dengan mengompres gambar/file atau menggunakan plugin Lazy Load.
- Efisiensi file JavaScript dan CSS.
- Meningkatkan kecepatan loading website, bisa dengan CDN dan plugin cache.
- Memperbaiki masalah rendering dari sisi browser.
Baca juga: Apa Itu Organic Traffic, Cara Mendapatkan & Manfaatnya
2. FID (First Input Delay)
Anda harus membuat interaksi pengunjung pertama terhadap website terjadi sebelum 100 milidetik.
Hal ini tidak mudah tentunya, beberapa pengunjung hanya akan membaca konten, scroll halaman dan semacamnya.
Dengan begini, nilai FID akan menjadi buruk. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Cara paling mudah untuk meningkatkan nilai FID adalah dengan mempercepat loading website, yaitu dengan mengoptimalkan JavaScript.
Anda bisa menyederhanakan file JavaScript dan meminimalkan penggunaannya, sehingga website bisa loading dengan cepat.
3. CLS (Cumulative Layout Shift)
Berbeda dengan dua faktor Core Web Vitals sebelumnya, Anda butuh skor minimal 0,1 agar nilai CLS dianggap baik.
Bagaimana cara mengukurnya? Ada dua variabel yang digunakan untuk mengukur nilai CLS, yaitu :
- Impact Fraction (Angka yang menunjukkan dampak perubahan layout)
- Distance Fraction (jarak perpindahan elemen dibagi dengan panjang/tinggi layar).
Daripada kebingungan sendiri mengukurnya, Anda bisa menggunakan PageSpeed Insights.
Anda juga bisa menemukan penyebab nilai CLS buruk dengan tool ini. Jika nilainya buruk, bagaimana cara mengatasinya?
- Menggunakan plugin Lazy Load untuk mengatasi banner iklan yang lambat muncul.
- Mematenkan ukuran dan letak gambar dengan kode JavaScript.
Core Web Vitals adalah faktor untuk baru untuk menentukan posisi website berdasarkan hasil pencarian Google.
Core Web Vitals terdiri dari tiga indikator penting, mulai dari LCP, FID dan CLS. Ketiga hal ini memang penting, namun jangan lupakan kualitas konten website ya.
Selamat mencoba